• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
Jejak Medan

Jejak Medan

Medannya Indonesia

  • Home
  • About Us
  • Privacy Policy
  • Kontak
  • Sitemap
You are here: Home / Budaya / 8 Tarian Adat Tradisional Suku Karo dan Penjelasannya

8 Tarian Adat Tradisional Suku Karo dan Penjelasannya

September 14, 2020 by Alexandria Salsabila Leave a Comment

Tarian adat tradisional suku Karo dan penjelasannya adalah salah satu kesenian yang ada di daerah Karo selain kesenian musik. Karo tidak hanyak terkenal dengan banyaknya destinasi wisata, namun juga memiliki aneka tarian khas yang sampai kini terjaga dengan baik dari generasi dan generasi.

Awalnya, kami sudah berhasil menulis artikel tentang alat musik tradisional Karo. Tapi rasanya tidak lengkap jika tidak memuat informasi terkait dengan seni tari Karo. Maka atas pertimbangan tersebut kami pun meluangkan waktu untuk berbagi kerja antara satu divisi riset dan konten. Jadilah artikel ini.

Kami paham dan Anda pun mengetahuinya bahwa banyak tugas sekolah yang berkaitan dengan tarian tradisional Batak Karo, apakah itu tentang nama – namanya, sejarah, pola lantai dan filosofi dibalik sebuah tarian. Dengan demikian harus pihak yang menyediakan konten supaya jika ada pihak lain yang memerlukan informasinya dapat dengan cepat menemukannya.

Hal yang lebih penting lagi, jangan hanya mengetahui secara teori, namun sudah sebaiknya, ada sebagian orang suku Karo yang bisa memerankan tariannya untuk berbagai pertunjukan daerah, apakah ditampilkan pada acara adat, acara pernikahan atau hajatan lain. Bahkan bisa saja dikemas menjadi salah satu destinasi wisata Karo guna menghibur para turis yang datang dari berbagai negara. Selain tarian Karo langgeng, pemasukan anggaran ekonomi daerah jadi bertambah. Sudah tentu untuk menerapkan terobosan ini sangat diperlukan peran serta dari berbagai pihak, salah satunya peran pemerintah melalui kebijakannya. Dampaknya, para agen travel akan membuat paket wisata Berastagi nantinya, salah satu hiburan seni tari jadi spot wisata.  

Nah, untuk Anda yang membutuhkan informasi tarian adat tradisional suku Karo, silahkan simak informasi berikut ini.

Table of Contents

  • 1. Tari Baka
  • 2. Tari Lima Serangkai
  • 3. Tari Piso Surit
  • 4. Tari Tongkat
  • 5. Tari Gundala – Gundala
  • 6. Tari Ndikkar
  • 7. Guro – Guro Aron (Terang Bulan)
  • 8. Tari Ndurung

1. Tari Baka

Tari Baka Karo (WordPress)

Pada zaman dahulu orang karo dikenal dengan suku yang sangat percaya dengan hal-hal yang bersifat mistis. Hampir dalam semua sisi kehidupan mereka mempercayakannya kepada hal-hal mistis, misalnya untuk penyembuhan penyakit. Terinspirasi dari hal ini maka terciptalah tarian tradisional Karo bernama tari Kaka. Tarian ini menggambarkan tentang seorang dukun/paranormal dalam mengobati pasiennya. Dalam tarian ini mempergunakan properti berupa kerajang dan mangkok khusus untuk melakukan ritual pengobatan.

Baca::  Mengenal 15 Adat Istiadat Suku Jawa (Penjelasan dan Gambar)

2. Tari Lima Serangkai

Tari Lima Serangkai (Youtube)

Tari Lima Serangkai ini sebenarnya bukanlah satu buah tarian seperti tarian pada umumnya. Tarian ini terdiri dari lima gerakan tari yang dijadikan satu dan dibawakan secara medley. Gerakan tari yang biasa dibawakan dalam tarian lima serangkai ini terdiri dari gerakan tari Morah-Morah, Tari Perakut, Tari Cipa Jok, Tari Patam-Patam Lance dan Tari Kabang Kiung.

3. Tari Piso Surit

Tari Piso Surit (Merdeka)

Piso Surit adalah sebuah tarian tradisional dari Karo yang menceritakan tentang penantian seorang kekasih. Penantian yang dilakukan oleh sang pria sangatlah lama sehingga membuatnya tampak menyedihkan dan digambarkan seperti burung Pincala. Tarian ini biasanya akan diiringi oleh lagu Piso Surit yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Karo dan diciptakan oleh seniman legendaris Karo bernama Djaga Depari.

4. Tari Tongkat

Tari Tongkat (Karokab)

Satu lagi tarian yang menggambarkan tentang kepercayaan orang Karo kepada hal mistis adalah Tari Tongkat. Tarian ini menggambarkan kepercayaan orang Karo akan adanya roh halus. Dalam tarian ini digambarkan seseorang yang punya kemampuan ilmu gaib dan mampu mengusir pengaruh buruk yang disebabkan oleh mahluk-mahluk halus tersebut. Dalam melakukan ritual pengusiran roh – roh jahat tersebut sang paranormal memakai sebuah tongkat khusus yang disebut tongkat Panaluan, itulah mengapa tarian ini disebut dengat tari tongkat. Selain sebagai hiburan, fungsinya juga sebagai alat komunikasi zaman dulu.

5. Tari Gundala – Gundala

Tari Gundala – Gundala (Blogger)

Tari Gundala – Gundala sebenarnya bukanlah hanya sebuah tarian semata. tarian ini sebenarnya berasal dari sebuah ritual yang digunakan oleh masyarakat Karo untuk memanggil hujan. Dalam tarian ini para penari akan menggunakan topeng kayu dan jubah sebagai kostumnya. Masyarakat di desa sebenarnya masih melakukan tarian ini ketika musim kemarau mulai datang dan hujan sudah lama tidak turun.

Baca::  5 Lagu Daerah Suku Nias, Nama dan Liriknya

6. Tari Ndikkar

Tari Ndikkar (Karokab)

Tarian Ndikkar merupakan jenis tarian perang yang bersal dari tanah Karo. Tarian ini lebih terlihat seperti gerakan pencak silat yang dilakukan dengan gerakan yang sangat lambat namun akan bertempo cepat pada gerakan – gerakan tertentu. Masyarakat Karo sendiri memakai ilmu beladiri hanya untuk pertahanan diri saja bukan untuk menyerang orang lain. Tarian ini sering dibawakan sebagai hiburan bagi masyarakat Karo.

7. Guro – Guro Aron (Terang Bulan)

Guro – Guro Aron (Kemendikbud)

Guro – Guro Aron awalnya bukanlah sebuah tarian dengan gerak tertentu, namun lebih pada sarana bagi muda – mudi ditanah Karo untuk lebih mengenal kebudayaan Karo. Salah satu yang sangat digemari oleh para muda – mudi ini adalah tarian tradisional Karo dari sinilah tercipta tarian Guro – Guro Aron. Tarian ini biasanya akan diiringi oleh alat musik tradisional Karo, seperti Sarune, Gendang (Singindungi dan Singanaki), juga dari penganak Dairi.

8. Tari Ndurung

Tari Ndurung Karo (Kabkaro)

Tarian ini berasal dari kisah putri raja yang mengalami sakit yang cukup lama. Sang raja merasa sangat khawatir dan bersedih melihat putrinya yang sakit cukup lama. Karena hal ini sang ratupun berinisiatif untuk menanyakan kepada putrinya apa yang diinginkannya agar dia segera sembuh. Sang putri pun mengatakan bahwa ia sangat menginginkan ikan yang ada di perkebunan padi dan buah palma. Dari kisah inilah tercipta tarian ndurung yang menceritakan bagaimana menangkap ikan dan melakukan kegiatan diperkebunan tersebut.

Baca juga: Alat Musik Tradisional Suku Nias

Seru sekali sebenarnya membahas tentang nama – nama tarian adat suku Karo. Semakin dibahas, semakin asyik. Ini adalah kekayaan khazanah Indonesia yang harus terus dijaga. Sampaikan saran dan koreksi Anda atas penulisan ini.

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • WhatsApp
  • Telegram
  • Pinterest

Artikel Terkait:

Tagged With: Kesenian Tari, Seni Tari, Tari Karo, Tari Klasik, Tarian Adat, Tarian Karo, Tarian Tradisional

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Categories

  • Bisnis
  • Budaya
  • Hiburan
  • Kesehatan
  • Kuliner
  • Olahraga
  • Rental Mobil
  • Technology
  • Tips
  • Umum
  • Wisata Medan

Recent Posts

  • 6 Rumah Makan Soto Di Kota Medan Yang Enak dan Perlu Di Coba
  • Ini 10 Adat Istiadat Sumatera Barat dan Penjelasannya
  • Akhir Tahun 2020 Bawa Tamu ke Berastagi, Seru Banget!
  • Benarkah Orang Sunda Tidak Suka Merantau? Ini Jawaban Telaknya
  • Mengenal 15 Adat Istiadat Suku Jawa (Penjelasan dan Gambar)

[email protected] Jejakmedan.com