3 Nama Rumah Adat Sulawesi Tengah dan Keterangannya

Posted on

Informasi nama rumah adat Sulawesi Tengah adalah informasi yang terkait dengan budaya Nusantara. Selain itu rumah adat Sulawesi Tengah juga disebut dengan rumah tradisional yang merupakan warisan para nenek moyang dari zaman dahulu kala. Banyak keunikannya yang bisa kita kenali satu persatu dan menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia internasional.

Gambar, keterangan dan hal terkait lainnya akan disampaikan pada kesempatan kali ini kepada pembaca yang budiman. Memang tidak cukup hanya dalam satu artikel mengulas semua tentang rumah adat Sulawesi Tengah karena memang keterbatasan waktu sehingga dimaksimalkan segala yang ada.

Dibandingkan dengan rumah adat yang ada di Sumatera Utara, jumlah dari rumah adat Sulawesi Tengah ini sangatlah sedikit, yakni hanya 3 saja jumlahnya. Tidak tahu apakah memang benar jumlahnya 3 atau memang belum ada riset lebih jauh lagi.

Untuk saat ini kita akan coba fokus pada yang 3 ini dan lain waktu kita akan coba menambah jika memang ada perkembangan informasi terbaru.

Oke, rasanya Anda sudah tidak sabar ingin mengetahui apa saja nama – nama dari rumah adat Sulawesi Tengah. Simak berikut informasinya.

1. Rumah Souraja

Rumah Souraja (Bobo)

Merupakan rumah tradisional sebagai tempat tinggal bagi turun – temurun keluarga bangsawan yang ada di daerah Sulawesi Tengah. Berdasarkan sejarah, Raja Palu Jodjokodi pada tahun 1892 membangun rumah adat Souraja ini. Ingin tahu bagaimana bentuk aslinya? Anda bersama keluarga bisa melihatnya di pusat kota Kaliwungu Palu, Sulawesi Tengah.

Arti dari Souraja adalah “rumah besar” yang merupakan pusat pemerintahan kerajaan di masa lalu. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai rumah tugas dari para raja. Mereka akan tinggal di sini bersama keluarga ketika memang mereka mendapat titah berkuasa. Mereka akan meninggalkan jika masa kekuasaanya berakhir. Biasanya sistem kerajaan suatu kekuasaan habis jika sang raja meninggal.

Rumah ini mempunyai 36 buah tiang penyangga dan rumah bagian induk serta teras yang termasuk dari nya 8 buah tiang bagian dapur. Lebih detailnya disampaikan oleh laman Bobo, ada 3 ruangan pada rumah Souraja, yaitu:

1.1. Ruang Depan (Lonta Karawana)

Kegunaan dari ruangan depan adalah sebagai ruang tamu. Di masa lalu, kursi menjadi suatu hal yang asing sehingga menyebabkan duduk beralaskan tikar saja.

1.2. Ruang Tengah (Lonta Tata Ugana)

Pada ruangan ini difungsikan untuk menerima tamu yang masih ada hubungan tali persaudaraan.

1.3. Ruang Belakang (Lonta Rorana)

Ruangan ini digunakan sebagai tempat makan. Pada bagian pojok belakang ruangan umumnya dikenal sebagai ruangan untuk gadis.

Dapur dan kamar mandi posisinya tidak di dalam rumah, melainkan diluar. Umumnya, akan dibuat bangunan lagi di bagian belakang rumah untuk hal tersebut.

2. Rumah Adat Lobo

Rumah Adat Lobo (Kemdikbud)

Rumah tradisional ini merupakan rumah adat khas Kulawi provinsi Sulawesi Tengah. Kegunaan dari rumah ini yaitu sebagai tempat rapat ketua adat, sidang adat, upacara dan perayaan panen serta tempat musyawarah untuk menentukan kapan membuka ladang. Dari beragam fungsi tersebut, rumah ini juga difungsikan sebagai rumah singgah jika ada warga desa lain yang ingin bermalam di sini.

Kemudian fungsi lainnya adalah sebagai tempat pengadilan bagi masyarakat Kulawi dalam mencari rasa keadilan. Jika difungsikan sebagai pengadilan maka terdakwa duduk di tengah dan tertua dan melingkar. Rasa malu dialami oleh terdakwa karena perbuatannya yang melanggar rasa keadilan di masyarakat pastilah terjadi. Namun belum bisa dinyatakan bersalah selama belum ada putusan dari pengadilan.

Satu rumah mempunyai banyak kegunaan, itulah keunikan dari rumah adat yang bernama Lobo ini. Menghemat anggaran, bukan?

3. Rumah Tambi

Rumah Tambi (Intronesia)

Rumah tradisional ini adalah rumah adat pada masyarakat Sulawesi Tengah yang ditempati berbagai golongan atau strata sosial masyarakat. Adapun bentuk dari rumah Tambi ini ialah persegi panjang dan mempunyai ukuran rata-rata yaitu 7 x 5 meter persegi. Pada umumnya rumah Tambi dibuat mengarah ke Utara dan Selatan. Berlaku larangan untuk menghadap atau membelakangi posisi matahari. Dari penampakannya bisa dibilang bahwa bentuk rumah ini seperti jamur berbentuk prisma. Adapun bahannya memakai ijuk kelapa.

Membudayakan Rumah Adat Sulawesi Tengah

Maksud dari membudayakan disini adalah melestarikannya agar tidak sirna ditelan zaman. Sebagai warga Indonesia harus peduli dengan warisan para leluhur kita yang tidak bisa dinilai oleh materi. Menjaga memang lebih sulit daripada membuatnya, namun tidak ada salahnya kita berusaha semaksimal mungkin agar yang namanya rumah adat Sulawesi Tengah ini tidak dilupakan oleh generasi – generasi yang akan datang.

Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah merubahnya menjadi destinasi wisata agar lebih menarik perhatian bagi para turis – turis dari mancanegara. Manfaatnya adalah situs budaya ini tidak dilupakan dan berpotensi membangkitkan ekonomi masyarakat setempat serta bisa menjadi pemasukan anggaran daerah.

Rasanya banyak lagi cara untuk membudayakannya. Hanya saja pihak yang berwenang harus memikirkannya secara serius dengan melibatkan para para ahli yang kompeten pada bidangnya.

Demikian dulu informasi terkait dengan nama – nama rumah adat Sulawesi Tengah dengan segala ciri khasnya. Semoga apa yang disampaikan ini menjadi penambah pengetahuan para pembaca sekalian. Sampaikan kritik, saran dan komentar pembaca di kolom yang sudah kami sediakan. Terima kasih.

Loading...

Leave a Reply