Nama rumah adat Palembang merupakan nama-nama yang banyak mengandung arti. Begitu juga dengan gambar yang akan kita sampaikan dikesempatan serta penjelasan mengenai rumah adat Palembang yang sangat penting diutarakan melalui sarana komunikasi daring ini. Sehingga diharapkan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian.
Palembang yang merupakan ibukota dari Sumatera Selatan memiliki banyak rumah adat yang merupakan warisan para nenek moyang dari zaman duhulu kala. Namun tidak semua bisa disampaikan karena keterbatasan informasi yang didapat. Paling tidak ada sekitar 7 rumah yang akan kita kenalkan kepada pengguna internet sekalian.
Warna, desain, corak dan bahan dari rumah adat Palembang tidak jauh beda dengan rumah adat di daerah lain. Selalu saja mereka mengedepankan sumber daya alam yang ada di daerah tersebut untuk membangun sebuah bangunan rumah. Kabarnya ada rumah adat Palembang yang masih eksis dan ada juga yang sudah mengalami masa – masa sulit untuk bisa eksis. Abainya masyarakat terhadap cagar budaya ini membuat hal tersebut bisa terjadi.
Harus dimunculkan sikap kepedulian kita kepada warisan para leluhur dalam bentuk rumah adat Sumatera Selatan. Hal ini dilakukan karena kita cinta akan seni budaya Indonesia sehingga banyak cara untuk melestarikannya.
Baiklah langsung saja kita akan paparkan satu persatu mengenai penjelasan dari rumah adat Palembang Sumatera Selatan. Berikut informasinya
Table of Contents
1. Rumah Batu Ampar
Bambu merupakan bahan untuk membuat rumah Batu Ampar ini. Model rumah ini adalah rumah panggung yang atap rumahnya sama dengan atap rumah Kingking, yakni atap piabung. Namanya atap tersebut terbuat dari tumbuhan bambu yang kemudian dibelah menjadi dua bagian. Pada bagian depan rumah berupa Garang dengan tangga. Tangganya juga terbuat dari bambu. Pada dasar atau lantai rumah terbuat Tidak Berundak yang artinya pada bagian tengah rumah terdapat sengar baik senggar atas maupun sengar bawah. Dilihat dari bahannya rumah ini cukup sederhana karena hanya terbuat dari bahan – bahan baku yang ada di daerah sekitar, tepat dikatakan sebagai rumah tradisional.
2. Rumah Kilapan
Rumah tradisional ini adalah rumah yang dindingnya tidak terdapat di ukiran dengan memakai alat ketam dalam pembuatannya. Termasuk sebagai rumah panggung dengan ketinggian yang mencapai 1,5 meter namun pada tiang – tiang penyangga rumah tidak ditanamkan ke dalam tanah seperti halnya rumah adat yang ada di Kalimantan Tengah. Pada tiang – tiang cukup didirikan di atas tanah dan diperkuat dengan batu – batu.

Ruangan yang ada pada rumah adat ini yaitu ruang depan ruang seminar dan ruang bawah.
3. Rumah Batu Kingking
Merupakan rumah adat yang pada bagian – bagian tertentu terdiri dari bahan kayu dan bambu – bambu yang dipakai khusus pada bagian dinding. Penampakan pada rumah ini yaitu persis seperti bujur sangkar. Adapun atapnya berbentuk tabung yang terbuat dari bambu yang terbelah dua.

Model rumah ini termasuk model panggung dan jenis tiang penyangganya berupa tiang duduk. Adapun bagian – bagian dalam rumah sama dengan rumah jenis patahan.
4. Rumah Limas
Asal kata dari Limas adalah Lima dan Emas. Bentuk dari rumah Limas berbentuk panggung dengan atapnya yang berbentuk segi lima. Pada lantai rumah terbuat dari jenis benda biasanya Rumah Limas terdiri dari 2, 3 dan 4 kekijing.

Pada tiang rumah atau penyangga mempunyai ketinggian sekitar 1,5 meter sampai dengan 2 meter dari permukaan tanah. Ruang pada rumah Limas ada tiga ruang utama, yaitu depan, ruang tengah dan belakang. Pada ruang depan dikenal dengan penyebutan beranda. Jumlah tangga yang dibangun pada Rumah Limas sebanyak 2 buah. Tidak lupa selalu ada gentong atau tempayan untuk menampung air hujan guna membantu keperluan dirumah terkait mencuci dan memasak.
5. Rumah Cara Gudang
Tinggi pada tiang penyangga Rumah Cara Gudang ini mencapai sekitar 2 meter. Desain pada atapnya yaitu berbentuk lantai. Rumah cara gudang tidak berundak seperti yang berlaku pada Rumah Limas.

Bahan untuk membuat rumah ini yaitu kayu yang bagus seperti kayu petanang, unglen, dan tembesu. Susunan rumah tradisional ini mirip dengan rumah Limas. Adapun ruangan yang ada di rumah terdiri dari ruangan utama ruangan depan, tengah dan belakang.
6. Rumah Rakit
Rumah rakit adalah rumah tempat tinggal hanya saja modelnya terapung. Disusun dari balok – balok kayu dan potongan – potongan bambu sehingga membuatnya terapung di atas air. Pada keempat sudut yang dipasang tiang agar rumah tidak berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada tiang – tiang itu diikat dengan tali rotan yang sangat kuat.

Rumah rakit ini bentuknya persegi panjang namun selisih panjang dan lebar rumah tidak terlalu besar sehingga menyerupai bujur sangkar. Adapun atap untuk melindungi panas dan hujan terdiri dari dua bidang saja yang disebut dengan atap Kajang.
Dibilang sederhana karena rumah Rakit ini hanya mempunyai 2 pintu saja disertai dengan jendela yang terdapat di kanan kiri rumah. Jembatan – jembatan menjadi sarana penghubung antara Rumah dengan tentangga. Yang menarik adalah hubungan sosial masyarakat dengan memakai alat transportasi laut tradisional yang bernama Perahu.
7. Rumah Tatahan
Ada alasan mengapa bangunan ini dikatakan sebagai rumah tatahan. Alasan yang paling kuat adalah karena pada bagian – bagian tertentu dihiasi dengan aneka ragam ukiran. Cara membuat hiasan ukiran di dinding dilakukan dengan cara menata atau memahat. Berbentuk bujur sangkar dan dibangun di atas tiang setinggi 1,5 m. Adapun bahan bangunan berasal dari kelat atau tembesu yang yang awet.
Adapun ruangan yang yang tersedia pada rumah tatahan yaitu 2 ruangan utama yakni ruangan depan dan ruang tengah.

Demikianlah informasi tentang rumah adat Palembang Sumatera Selatan kami sampaikan kepada para Pembaca sekalian. Semoga saja informasi ini memberikan manfaat kepada anda yang membutuhkan. Sampaikan saran, kritik dan komentar anda di kolom yang sudah kami sediakan. Terima kasih sudah mampir ke halaman ini.